Juventus Juara Bertahan Liga Serie A Italia

Juventus memang mencatat prestasi yang sangat luar biasa dalam tujuh tahun terakhir ini. Dalam tujuh musim terakhir ini, tim berjuluk Bianconeri tersebut berhasil mendominasi Liga Serie A Italia dengan menjadi juara. Meski demikian, kesuksesan tim asal Turin ini tak serta merta datang begitu saja. Juventus sempat mengalami jatuh bangun untuk dapat mengukir prestasi hingga saat sekarang ini.

Jika dilihat dari performa Juventus dalam sepuluh tahun terakhir, pencapaian Juventus tidaklah selalu bagus. Di musim 2009-2010 dan 2010-2011 bisa dikatakan Juventus harus melewati musim yang buruk di Liga Domestik. Setelah pada musim 2008-2009 Juventus finish di posisi kedua Liga Serie A Italia, selanjutnya mereka hanya mampu finish di peringkat ketujuh di dua musim berikutnya.

Profil Juventus

Juventus adalah sebuah klub sepakbola profesional yang berasal dari kota Turin, italia. Klub ini memiliki nama Juventus Football Club atau terkenal juga dengan nama Juve. Juventus memiliki beberapa julukan yaitu I Bianconeri ( hitam-putih ), Le Zebre (Si Zebra), La Vecchia Signora ( Si Nyonya Tua) dan La Fidanzata d’Italia ( Kekasih Italia).

Juventus pertama kali dibentuk oleh beberapa siswa di daerah Turin pada tanggal 1 Nove 1987 dengan nama Sport-Club Juventus. Klub ini merupakan klub tertua setelah Genoa. Seragam resmi Juventus yaitu jersey berwarna hitam-putih yang terinspirasi dari klub Inggris yaitu Notts County.

Stadion Juventus

Pada awal tahun berdiri, Juventus hanya bermain di beberapa lapangan kecil seperti Parco del Valentino, Parco Cittadella dan Piazza d’Armi Stadium. Pada tahun 1909 mereka pindah ke Corso Sebastopoli Camp, kemudian tahun 1922 mereka pindah lagi ke Corso Marsiglia Camp.

Pada tahun 1930an Juventus kembali pindah ke Stadio Municipale Mussolini yang digunakan untuk Piala Dunia pada tahun 1934. Setelah bertahan selama lebih dari lima puluh tahun di Stadion yang kemudian berganti nama menjadi Stadio Comunale Vittoria Pozzo tersebut, pada tahun 1990 Juventus pindah ke Stadio Delle Alpi yang dibangun untuk Piala Dunia 1990.

Pada tahun 2006, Juventus kembali pindah ke Stadio Comunale yang kini berubah nama menjadi Stadio Olimpico Turin. Kemudian pada tahun 2011 Juventus pindah ke Juventus Stadium yang dibangun di tanah Stadio Delle Alpi. Stadion yang berkapasitas 41.507 kursi inilah yang akhirnya resmi menjadi Stadion milik Juventus.

Pada saat itu, Juventus menjadi salah satu klub Italia yang pertama memiliki stadion sendiri karena hampir semua stadion yang ada di Italia adalah milik pemerintah daerah setempat. kemudian pada tahun 2017, Juventus Stadion bekerja sama dengan sponsor dan dikomersialkan menjadi nama Allianz Stadium sampai saat ini.

Kebangkitan Juventus

Bisa dibilang kebangkitan Juventus bermula sejak kedatangan Andrea Agnelli pada musim panas tahun 2010 yang lalu. Statusnya sendiri adalah sebagai orang keempat dengan nama belakang Agnelli yang menjabat sebagai presiden Juventus. Seperti diketahui, keluarga Agnelli memiliki peran yang cukup penting di masa – masa awal terbentuknya Juventus.

Tindakan yang diambil oleh Agnelli di musim perdananya memimpin Juventus adalah merekrut CEO Sampdoria Giuseppe Marotta dan Fabio Paratici ke Turin. Keputusan tersebut sangatlah tepat, dimana Marotta kemudian mampu menyehatkan keuangan Juventus.

Selain itu, Marotta juga turut membantu Paratici dalam mendatangkan pemain-pemain handal ke Juventus dengan harga miring. Kendati demikian, hasil kerja Agnelii, Marotta dan Paratici memang tak langsung membuahkan hasil di musim perdana. Juventus hanya mampu finish di posisi ketujuh Liga Italia musim 2010-2011.

Namun di musim berikutnya tepatnya di musim 2011-2012, kerja keras Agnelli telah menunjukkan hasil yang signifikan. Juventus mulai mendominasi Liga Serie A Italia dengan keluar sebagi juara dan bertahan hingga saat sekarang ini. Setelah berhasil merajai Liga Italia, target Juventus selanjutnya adalah membidik trofi Liga Champions.

Setelah finish sebagai runner up di Liga Champions 2014-2015 dan 2016-2017, maka musim 2018-2019 seharusnya merupakan kesempatan emas bagi Juventus untuk berprestasi dan membawa pulang trofi si Kuping Besar seiring kedatangan Cristiano Ronaldo ke Allianz Stadium pada bursa transfer musim panas 2018. Kehadiran Ronaldo yang merupakan persepakbola denga trofi Liga Champions terbanyak diharapkan mampu membantu Juventus untuk memenangi trofi Liga Champions mereka.

Namun harapan tersebut harus dilupakan Juventus. Jangankan menjadi juara, Juventus bahkan gagal lolos ke semifinal. Ronaldo sebenarnya tak tampil buruk, namun mereka harus tersingkir saat menghadapi wakil dari Belanda, Ajax.