Messi Tuding Kecurangan Di Copa Amerika 2019 – Argentina menyelesaikan perjalanan di Copa Amerika 2019 di posisi ketiga setelah mengalahkan Chili dengan skor 2-1. Dua buah gol Albiceleste masing – masing dicetak oleh Sergio Aguero dan Paulo Dybala yang hanya dibalas sekali oleh Arturo Vidal dari tim lawan.
Namun Messi menolak untuk menerima medali perunggu, ia bahkan menyatakan ada segelintir kecurangan di tunamen Copa Amerika 2019 tersebut. Hal lain yang membuat pemain berjuluk La Pulga tersebut menolak mengambil medali itu adalah kekecewaannya kepada wasit saat Argentina kalah 0-2 dari Brasil serta drama kartu merah saat melawan Chili.
Bintang Timnas Argentina itu mendapat ganjaran kartu merah pada menit ke-37. Bukan hanya Messi, namun Gary Medel , Pemain Chili juga mendapat kartu merah dari wasit Mario Diaz de Vivar.
Insiden tersebut berawal dari ketika Messi hendak merebut bola yang tengah dikuasai oleh Medel dari belakang. Medel terlihat marah atas aksi Messi tersebut, kedua pemain itu kemudian terlibat friksi, namun tidak terlalu keras. Messi bahkan terlihat tidak bereaksi ketika Medel terlihat ingin menanduknya dan meleset. Keduanya hanya sempat terlihat beradu dada beberapa kali.
Atas insiden tersebut, wasit kemudian memberikan kartu merah kepada Medel, namun yang mengejutkan adalah wasit juga memberikan kartu merah kepada Messi. Messi kemudian tak dapat menyembunyikan amarahnya. Tak hanya menolak mengambil medali, ia juga mengkritik keras tindakan wasit tersebut dan penyelenggaraan Copa Amerika 2019.
Messi menuding perhelatan turnamen Copa Amerika 2019 sarat korupsi. Ia merasa Timnas Argentina diperlakukan tidak adil sepanjang turnamen. Mereka seharusnya bisa mencapai posisi yang lebih baik dari posisi ketiga, namun kecurangan membuat Albiceleste gagal melangkah ke babak final.
Respon CONMEBOL
Atas tudingan Messi tersebut, maka Konfederasi sepakbola Amerika Selatan (CONMEBOL) segera merespons. Mereka menyatakan bahwa tudingan tersebut dianggap sebagai sikap kurang menghormati CONMEBOL. Menurut pernyataan resmi, didalam sepakbola memang terkadang ada menang dan kalah dan setiap individu harus menerima hasil dari keputusan tersebut. Begitu pun dengan wasit yang merupakan manusia dan tak akan pernah sempurna.
Bagaimanapun didalam turnamen ini terdapat 12 negara yang bersaing dan semuanya dalam kondisi yang sama. CONMEBOL yang didukung ratusan tenaga profesional telah berusaha menciptakan transparansi dan mengembangkan sepakbola Amerika Selatan.