Keadaan Mikel Arteta Setelah Terinfeksi Virus Corona – Dunia persepakbolaan sempat dikejutkan dengan kabar mengenai pelatih Arsenal, Mikel Arteta yang positif terjangkit virus Covid-19. Setelah lama tak mendengar kabarnya, kini kondisi pria berumur 37 tahun tersebut dikabarkan berangsur-angsur membaik.
Namun kabar yang tak kalah mengejutkan adalah bahwa selama masa penyembuhannya, Mikel Arteta justru diduga tidak mengkonsumsi obat yang direkomendasikan oleh WHO untuk para penderita Corona.
Seperti diketahui Mikel Arteta merupakan pelatih pertama di Liga Inggris yang terjangkit Covid-19. Menyusul setelah itu, Chelsea kemudian mengumumkan kabar tak sedap mengenai pemainnya, Callum Hudson-Odoi yang juga mengalami keadaan yang sama. Seluruh skuat The Gunners pun diminta untuk mengisolasi diri guna menghindari penyebaran virus tersebut.
Langkah ini berdampak kepada batalnya pertandingan antara Arsenal melawan Manchester City. Begitu juga dengan laga berikutny dengan Brighton. Hingga saat ini, kedua pertandingan ini belum juga digelar karena Liga Inggris akhirnya memutuskan untuk menghentikan sementara kompetisi musim 2019/2020 ini.
Seluruh pemain Arsenal yang sempat terlibat kontak dengan Arteta kemudian dikarantina. Mereka diminta untuk mengisolasi diri di rumah selama 14 hari terhitung sejak Arteta dinyatakan positif terjangkit Covid-19.
Masa karantina itu sendiri akan berakhir pada hari Selasa mendatang (24/3/2020). Namun hingga saat ini, belum diketahui apakah Arteta akan menghadiri latihan perdana timnya setelah masa karantina berakhir.Kabar terakhir yang terdengar adalah kondisi pelatih asal Spanyol itu sudah jauh semakin membaik.
Sempat Mengalami Demam dan Pusing
Pengobatan Mikel Arteta
Seperti diketahui, virus Corona model terbaru ini muncul pertama kali di Wuhan, Tiongkok, pada akhir tahun lalu. Virus ini menyebabkan berbagai gejala seperti demam, batuk, tenggorokan kering, hingga pneumonia. Hingga saat ini, belum ditemukan vaksin yang mampu mencegah virus yang diduga berasal dari binatang kelelewar tersebut.
Tiongkok merupakan negara dengan jumlah kasus penderita Corona terbanyak di dunia. Di Negeri Tirai Bambu tersebut, setidaknya sudah ditemukan sekitar 90 ribuan kasus orang terinfeksi dengan jumlah kematian yang mencapai sekitar 3200 orang. Namun, saat ini Tiongkok yang telah menjalankan strategi lockdown kini sudah mulai bisa mengendalikan laju penyebaran virus tersebut. Kasus baru terinfeksi virus Corona sudah tidak terdengar lagi, sekarang hanya tinggal proses penyembuhan orang yang sempat terjangkit virus tersebut.
Kini penyebaran Virus Corona justru semakin meluas ke seluruh dunia. Saat ini, setidaknya lebih dari 150 negara sedang berupaya memerangi virus tersebut.
Data terbaru mencatat jumlah kasus di seluruh dunia sudah mencapai 218.462 orang dengan jumlah kematian sebesar 8.945 orang. Sementara pasien yang berhasil sembuh dari serangan virus ini sudah mencapai 67.003 orang.