Chelsea Ditegur Karena Mengejar Philippe Coutinho

Chelsea Ditegur Karena Mengejar Philippe Coutinho – Chelsea mendapatkan teguran keras dari legenda Manchester United, yaitu Gary Neville. Teguran tersebut ternyata berhubungan dengan adanya rumor mengenai pendekatan yang dilakukan the Blues terhadap pemain Barcelona, Philippe Coutinho.

Seperti yang diketahui, kendati sedang menjalani masa pinjaman di Bayern Munchen, namun Coutinho masih berstatus sebagai pemain Barcelona .

Barcelona dikabarkan mau mencari keuntungan dari hasil penjualan pemain tersebut. Dari laporan yang beredar, Barcelona telah menawarkan pemain asal Brasil tersebut ke beberapa klub besar yang ada di Eropa yang dainggap sanggup menebusnya. Salah satunya dari klub tersebut adalah Chelsea.

Barcelona mematok harga sebesar 75 juta pounds untuk Coutinho. Namun jumlah angka ini ternyata membuat Gary Neville, yang sebelumnya pernah menduduki posisi sebagai kapten the Red Devils, merasa kesal.

Chelsea Ditegur Gary Neville

Kekesalan Neville tersebut karena Chelsea berniat untuk menebus Coutinho dengan nilai yang dipatok Barcelona. Sementara klub Liga Inggris tersebut sedang mengalami krisis finansial sebagai imbas dari pandemi virus Corona yang melanda Inggris.

Berdasarkan kabar, the Blues berencana untuk memangkas gaji pemain sebesar 10 persen. Langkah tersebut diambil demi menyelamatkan klub dari krisis finansial. Namun, proses perbincangan antara pemain dan pihak klub belum mencapai titik temu.

Cesar Azpilicueta selaku kapten Chelsea terus berkomunikasi dengan pihak manajemen Chelsea selama tiga pekan terakhir terkait dengan wacana manajemen yang ingin memangkas gaji pemain sebesar 10/15 persen.

Tidak Masuk Akal

Menurut Neville, langkah Chelsea yang mendekati Coutinho tersebut tidaklah masuk akal. Sebab ia menilai seharusnya pihak klub membayar penuh bayaran pemain, sebelum berencana untuk mengeluarkan uang sebesar itu.

Sebenarnya tidak menjadi masalah apabila klub ingin menambah anggaran mereka dan membeli pemain dengan harga 75 juta pounds.  Namun ia ingin klub tetap menyelesaikan kewajibannya untuk membayar penuh gaji pemain, sebelum berpikir untuk menghabiskan uang dengan nominal yang besar untuk belanja pemain.