Kehidupan Mewah Mesut Ozil – Mesut Ozil, gelandang Arsenal tersebut sedang menjadi sorotan lantaran dikabarkan tak bersedia menyetujui pemotongan gaji sebesar 12,5 persen yang dilakukan oleh pihak Arsenal baca juga : (Akibat Corona, Arsenal Potong Gaji Pemain Dan Pelatih). Padahal, Ozil diketahui merupakan pemain dengan gaji tertinggi di Arsenal saat ini, yaitu 350 ribu pounds atau sekitar Rp6,68 miliar per pekan.
Kehidupan Mewah
Ozil sendiri memang diketahui memiliki kehidupan yang mewah diluar sana. Rumah Ozil yang terletak di daerah London Utara ditaksir memiliki harga sekitar 10 juta pounds (Rp190,5 miliar). Rumah yang didesain dengan nuansa interior budaya Turki tersebut memiliki enam kamar tidur mewah. Ozil memang masih memiliki garis keturunan negara tersebut. Bahkan, semua marmer yang ada di ruang tamunya dikirim langsung dari Turki.
Di ruang tamunya juga sangat kental dengan nuansa kebudayaan Turki, disana terpajang lukisan perunggu berbingkai yang menggambarkan Sultan Ottoman, sang penguasa Istanbul.
Selain itu, Ozil juga dikenal memiliki kegemaran mengoleksi mobil-mobil mewah. Salah satu produsen mobil favorit Ozil adalah Mercedes-Benz. Ozil dikabarkan paling suka bepergian menggunakan mobil bertipe G63 AMG yang bernilai sekitar 143.305 pound (Rp2,7 miliar).
Kemudian, Ozil juga memiliki sejumlah koleksi mobil mewah diantaranya Mercedes-Benz S65 AMG yang ditenagai oleh mesin V12 6.0-liter twin-turbo. Mobil tersebut ditaksir memiliki harga senilai 183 ribu pounds (Rp3,4 miliar). Meski sangat menyukai mobil-mobil keluaran Mercedes, namun pria 31 tahun ini juga memiliki sebuah mobil Ferrari.
Gemar Beramal
Meski Ozil memiliki pemasukan yang fantastis dan kehidupan yang mewah, Namun Ozil juga merupakan sosok yang gemar beramal. Diketahui bahwa Ozil telah membayar operasi untuk anak-anak yang sakit, serta memberi makan kepada 100 ribu orang tunawisma di 16 kamp pengungsian di negara Turki dan Suriah.
Lalu mengenai masalah pemotongan gajinya oleh pihak Arsenal. Belakangan diketahui bahwa Ozil kini berubah pikiran. Ia menyatakan bersedia gajinya dipotong, namun dengan satu syarat. Syarat tersebut adalah pihak Arsenal harus mampu memberikan bukti terkait ke mana uang pemotongan gaji tersebut akan dialihkan. Jika Arsenal mengalokasikan uang pemotongan gaji itu untuk hal yang bermanfaat, maka ia tak keberatan.